Bisnis internasional
1. Hakikat Bisnis Internasional
Pada dasarnya dapat
dibedakan menjadi 2 kegiatan transaksi, yaitu:
1. Perdagangan
Internasional (International Trade)
Perdagangan
Internasional biasanya dilakukan dengan cara ekspor dan impor. Dengan adanya
kegiatan ekspor dan impor maka akan timbul Neraca Perdagangan Antar Negara
atau Balance of Trade. Suatu negara dapat memiliki Neraca Perdagangan yang
surplus, keadaan dimana negara tersebut memiliki nilai ekspor yang lebih tinggi
dari pada nilai impornya, atau Neraca perdagangan yang devisit, keadaan dimana
nilai impor lebih tinggi dari nilai ekspornya. Ketika ada kegiatan ekspor atau
pun impor, maka akan ada aliran uang kas yang masuk atau pun keluar. Besar
kecilnya aliran uang kas yang masuk dan keluar antar negara disebut Neraca
Pembayaran atau Balance of Payment. Suatu negara bisa dikatakan mengalami
Pertambahan Devisa Negara bila neraca perdagangannya surplus dan dikatakan
mengalami Pengurangan Devisa Negara apabila neraca perdagangannya devisit.
2. Pemasaran Internasional
(International Marketing)
Merupakan keadaan dimana suatu negara terlibat dalam transaksi bisnis
negara lain, perusahaan lain atau masyarakat di luar negeri. Biasanya dilakukan
upaya untuk memasarkan hasil produk di luar negeri. Pengusaha
yang melakukan transaksi bisnis internasional ini akan terhindar dari bea
masuk karena tidak ada kegiatan ekspor impor. Transaksi bisnis internasional
ini dapat ditempuh dengan berbagai cara, antara lain Licensing, Franchising,
Management Contracting, Joint Venturing, dsb. Bentuk transaksi bisnis
internasional tersebut memerlukan transaksi pembayaran yang disebut Fee.
2. Alasan Melaksanakan Bisnis Internasional
- Spesialisasi
antarbangsa-bangsa : Dalam hubungan dengan keungulan atau kekuatan
tertentu beserta kelemahannya itu maka suatu negara haruslah menentukan pilihan
strategis untuk memprodukan suatu komoditi yang strategi yaitu:
a. Memanfaatkan semaksimal
mungkin kekuatan yang ternyata benar-benar paling paling.
b. Menitikberatkan pada
komoditi yang memiliki kelemahan paling kecil diantara negara-negara yang
lain.
c. Mengkonsentrasikan
perhatiannya untuk memproduksikan atau menguasai komoditi.
3. Tahap-Tahap Dalam Memasuki Bisnis Internasional
Perusahaan yang memasuki bisnis internasional pada umumnya terlibat atau
melibatkan diri secara bertahap dari tahap yang paling sederhana yang tidak
mengandung resiko sampai dengan tahap yang paling kompleks dan mengandung
risiko bisnis yang sangat tinggi. Adapun tahap tersebut secara kronologis
adalah sebagai berikut :
1. Ekspor Insidentil
2. Ekspor Aktif
3. Penjualan Lisensi
4. Franchising
5. Pemasaran di Luar Negeri
6. Produksi dan Pemasaran di
Luar Negeri
4. Hambatan Dalam Memasuki Bisnis Internasional
Hambatan - hambatan dalam memasuki bisnis
internasional sebagai berikut:
- Perbedaan Sosial dan
Budaya antar Negara
- Perbedaan Ekonomi
- Perbedaan Hukum dan
Politik
Karena bisnis ini di
jalankan secara international, jadi kita pasti akan mengenal Perusahaan
Multinasional. Perusahaan multinasional adalah perusahaan yang merancang,
memproduksi, dan memasarkan produk-produk di banyak negara, contoh :
ExxonMobil, Nestle, IBM, Ford dll. Produk dari perusahaan multinasional lebih
menguasai pasar, karena produk mereka mempengaruhi kehidupan ratusan juta
konsumen, pesaing, investor, dan bahkan para pemrotes.
5. Perusahaan Multinasional
Perusahaan multinasional atau PMN adalah perusahaan yang berusaha di
banyak negara; perusahaan ini biasanya sangat besar. Perusahaan seperti ini
memiliki kantor-kantor, pabrik atau kantor cabang di banyak negara.
Mereka biasanya memiliki sebuah kantor pusat di mana mereka
mengkoordinasi manajemenglobal.
Perusahaan multinasional yang sangat besar memiliki dana yang melewati dana
banyak negara. Mereka dapat memiliki pengaruh kuat dalam politik global, karena
pengaruh ekonomi mereka yang sangat besar bagai para politisi, dan juga sumber
finansial yang sangat berkecukupan untuk relasi masyarakat dan melobi politik.
Karena
jangkauan internasional dan mobilitas PMN, wilayah dalam negara, dan negara
sendiri, harus berkompetisi agar perusahaan ini dapat menempatkan fasilitas
mereka (dengan begitu juga pajak pendapatan, lapangan kerja, dan aktivitas
eknomi lainnya) di wilayah tersebut. Untuk dapat berkompetisi, negara-negara
dan distrik politik regional seringkali menawarkan insentif kepada PMN, seperti
potongan pajak, bantuan pemerintah atau infrastruktur yang lebih baik atau
standar pekerja dan lingkungan yang memadai.
PMN seringkali memanfaatkan subkontraktor untuk memproduksi
barang tertentu yang mereka butuhkan.
Perusahaan multinasional
pertama muncul pada 1602 yaitu Perusahaan
Hindia Timur Belanda yang merupakan saingan berat dari Perusahaan
Hindia Timur Britania.
sumber:
http://rickycaesarseptiano.blogspot.com/2010/12/bisnis-internasional-hakikat-bisnis.html
http://tugasakhiramik.blogspot.com/2013/10/alasan-melaksanakan-bisnis-internasional.html
http://www.choconev.com/2013/10/bisnis-internasional.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan_multinasional