1. Akuntansi Internasional Dipandang Dari Sudut
Pandang Sejarah dan Sudut Pandang Kontemporer
Akuntansi
memainkan peranan yang sangat penting dalam masyarakat. Akuntansi internasional
melaporkan perusahaan multinasional (multinational company-MNC) dengan operasi
dan transaksi yang melintasi batas-batas negara, atau suatu perusahaan dengan
kewajiban pelaporan kepada para pengguna yang berlokasi di negara selain negara
selain perusahaan pelaporan.
Beberapa
definisi tentang akuntansi internasional menurut beberapa ahli, diantaranya:
1.
Iqbal, Melcher dan Elmallah (1997:18) mendefinisikan akuntansi internasional
sebagai akuntansi untuk transaksi antar negara, pembandingan prinsip-prinsip
akuntansi di negara-negara yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi
diseluruh dunia.
2.
Wolk & Tearney (1992; 578) menggagas bahwa secara teoritis ada tiga model
yang disodorkan untuk menyeragamkan pemahaman mengenai akuntansi internasional,
yaitu :
- · Absolute uniformity
- · Circumstantial uniformity
- · Purposive uniformity
Absolute uniformity, berarti satu set standar akuntansi yang
baik dalam satu format pelaporan keuangan akan berlaku di seluruh komunitas
ekonomi internasional tanpa membeda-bedakan keadaan ekonomi dan kebutuhan
pemakai. Circumstantial uniformity, berdasarkan basis transnasional yang
mengijinkan perbedaan metode akuntansi yang digunakan dimana keberadaan
akuntansi ditunjukan. Sedangkan Purposive uniformity, akan mempertimbangkan
kedua keadaan perbedaan yang mendasarinya seperti halnya kebutuhan pemakai yang
berbeda dan manfaatnya.
Pada dasarnya setiap orang berhak memiliki penilaian
tersendiri atas suatu kondisi atau keadaan. Begitu pula dengan pendapat yang
diutarakan oleh F.D.S. Choi dan G.G. Mueller. Jika dilihat per-point pendapat
tersebut dibenarkan karena akuntansi internasional itu mencangkup skala
internasional. Yang tentu didalamnya mencangkup pula beberapa analisis
diantaranya:
Adanya analisis perbandingan internasional. Analisis ini
menelaah tentang pandangan tiap negara dalam menetapkan aturan dalam pelaporan
akuntansi mereka. masing-masing negara menerapkan dengan standar dan praktek
akuntansi yang sesuai dengan hukum nasional.
Kemudian adanya isu pengukuran dan pelaporan akuntansi yang
bersifat khusus bagi transaksi bisnis multinasional dan bentuk bisnis
perusahaan multinasional. Maksudnya adalah bahwa operasi transaksi ini
melintasi batas-batas negara. Pelaporan-pelaporan ditujukan kepada pengguna
yang berlokasi di negara selain negara perusahaan.
Selanjutnya adanya akan kebutuhan akuntansi dari pasar
keuangan internasional. Kebutuhan ini terutama untuk menarik para investor dari
berbagai negara agar bersedia berinvestasi di Perusahaan negara tersebut.
Dan yang terakhir adalah harmonisasi perbedaan akuntansi
diseluruh dunia dan pelaporan keuangan melalui politik, organisasi, profesional
dan penetapan standar. Hal ini dimaksudkan para akuntan perusahaan harus
mempertimbangkan banyak aspek dalam laporan keuangan konsolidasi, seperti:
GAAP, lingkungan sosial ekonomi, tingkat inflasi, nilai tukar, sistem
perpajakan, dan sebagainya yang akan menghasilkan fenomena kompetisi global
yaitu etisi global mendorong akuntansi internasional berperan penting dan
Standar baru yang melampaui batas-batas negara menjadi hal yang wajar
digunakan. Standar dan praktek akuntansi masing-masing negara merupakan hasil
interaksi faktor ekonomi, sejarah, kelembagaan dan budaya.Faktor yang memiliki
pengaruh signifikan terhadap perkembangan akuntansi antara lain:
1. Sumber pendanaan
2. Sistem hukum
3. Perpajakan
4. Ikatan politik dan ekonomi
5. Inflasi
6. Tingkat perkembangan ekonomi
7. Tingkat pedidikan
8. Budaya
Harmonisasi akuntansi internasional saat ini merupakan salah
satu isu terpenting yang dihadapi oleh pembuat standar akuntansi, badan
pengatur pasar modal, bursa efek, dan mereka yang menyusun atau menggunakan
laporan keuangan. Informasi keuangan yang dihasilkan dari sistem akuntansi,
pengungkapan atau audit yang berbeda dapat dibandingkan jika memiliki kemiripan
dalam cara dimana para pengguna laporan keuangan dapat membandingkannya
(setidaknya dalam beberapa aspek) tanpa perlu membiasakan diri dengan lebih
dari satu sistem.
A. Sudut Pandang Sejarah
- · Double entry bookkeeping (lucapacioli) Italia Inggris (selanjutnya ke persemakmuran Inggris termasuk AS)
- · Model Akuntansi Belanda diimpor ke Indonesia
- · Perkembangan Akuntansi didukung oleh adanya pendidikan (munculnya sekolah bisnis)
- · Seiring perubahan jaman dan perkembangan hubungan internasional, kerumitan akuntansi semakin menjadi
Awalnya, akuntansi dimulai dengan sistem pembukuan
berpasangan (double entry bookkeeping) di Italia pada abad ke 14 dan 15. Sistem
pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping), dianggap awal penciptaan
akuntansi. Akuntansi modern dimulai sejak double entry accounting ditemukan dan
digunakan didalam kegiatan bisnis yaitu sistem pencatatan berganda (double
entry bookkeeping) yang diperkenalkan oleh Luca Pacioli (th 1447). Luca Pacioli
lahir di Italia tahun 1447, dia bukan akuntan tetapi pendeta yang ahli
matematika, dan pengajar pada beberapa universitas terkemuka di Italia. Lucalah
orang yang pertama sekali mempublikasikan prinsip-prinsip dasar double
accounting system dalam bukunya berjudul : Summa the arithmetica geometria
proportioni et proportionalita di tahun 1494. Banyak ahli sejarah yang
berpendapat bahwa prinsip dasar double accounting system bukanlah ide murni
Luca namun dia hanya merangkum praktek akuntansi yang berlangsung pada saat itu
dan mempublikasikannya. Hal ini diakui sendiri oleh Luca (Radebaugh, 1998)
“Pacioli did not claim that his ideas were original, just that he was the one
who was trying to organize and publish them. He objective was to publish a popular
book that could be used by all, following the influence of the venetian
businessmen rather than bankers”.
Praktek bisnis dengan metode venetian yang menjadi acuan
Luca menulis buku tersebut telah menjadi metode yang diadopsi tidak hanya di
Italia namun hampir disemua negara Eropa seperti Jerman, Belanda, Inggris. Luca
memperkenalkan 3 (tiga) catatan penting yang harus dilakukan:
a. Buku
Memorandum, adalah buku catatan mengenai seluruh informasi transaksi bisnis.
b. Jurnal,
dimana transaksi yang informasinya telah disimpan dalam buku memorandum
kemudian dicatat dalam jurnal.
c. Buku
Besar, adalah suatu buku yang merangkum jurnal diatas. Buku besar merupakan
centre of the accounting system (Raddebaugh, 1996).
Perkembangan sistem akuntansi ini didorong oleh pertumbuhan
perdagangan internasional di Italia Utara selama masa akhir abad pertengahan
dan keinginan pemerintah untuk menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap
transaksi komersial. “Pembukuan ala Italia“ kemudian beralih ke Jerman untuk
membantu para pedagang zaman Fugger dan kelompok Hanseatik. Pada saat bersamaan
filsuf bisnis Belanda mempertajam cara menghitung pendapatan periodic dan
pemerintah Perancis menerapkan keseluruhan sistem dalam perencanaan dan
akuntabilitas pemerintah. Tahun 1850-an double entry bookkeeping mencapai
Kepulauan Inggris yang menyebabkan tumbuhnya masyarakat akuntansi dan profesi
akuntansi publik yang terorganisasi di Skotlandia dan Inggris tahun 1870-an.
Praktik akuntansi Inggris menyebar ke seluruh Amerika Utara dan seluruh wilayah
persemakmuran Inggris. Selain itu model akuntansi Belanda diekspor antara lain
ke Indonesia. Sistem akuntansi Perancis di Polinesia dan wilayah-wilayah Afrika
dibawah pemerintahan Perancis. Kerangka pelaporan sistem Jerman berpengaruh di
Jepang, Swedia, dan Kekaisaran Rusia.
Paruh Pertama abad 20, seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi
Amerika Serikat, kerumitan masalah akuntansi muncul bersamaan. Kemudian
Akuntansi diakui sebagai suatu disiplin ilmu akademik tersendiri. Setelah
Perang Dunia II, pengaruh Akuntansi semakin terasa di Dunia Barat. Bagi banyak
negara, akuntansi merupakan masalah nasional dengan standar dan praktik
nasional yang melekat erat dengan hukum nasional dan aturan profesional.
B.
Sudut Pandang Kontemporer
- · Adanya usaha mengurangi perbedaan akuntansi internasional
- · Pengendalian Modal
- · Valuta Asing
- · Investasi asing langsung
- · Liberalisasi transaksi
- · Privatisasi perusahaan pemerintah (untuk pengurangan pengendalian valas dan pembatasan investasi lintas batas)
- · Kemajuan dalam teknologi informasi
Apabila usaha-usaha mengurangi perbedaan akuntansi
internasional merupakan sesuatu yang penting di satu sisi, sekarang ini
terdapat sejumlah faktor tambahan yang turut menambah pentingnya mempelajari
akuntansi internasional. Faktor-faktor ini tumbuh dari pengurangan yang
signifikan dan terus-menerus hambatan perdagangan dan pengendalian modal secara
nasional yang terjadi bersamaan dengan kemajuan dalam teknologi informasi.
Pengendalian nasional terhadap arus modal, valuta asing, investasi asing
langsung, dan transaksi terkait telah diliberalisasikan secara dramatis dalam
beberapa tahun terakhir, sehingga mengurangi hambatan-hambatan terhadap bisnis
internasional.
Kemajuan dalam teknologi informasi juga menyebabkan
perubahan radikal dalam ekonomi produksi dan distribusi. Produksi yang
terintegrasi secara vertical tidak lagi menjadi bukti model operasi yang
efisien. Hubungan informasi, secara global dan seketika memberi makna bahwa
produksi semakin dialihkontrakkan kepada siapa saja dengan ukuran apa pun
dimana saja di dunia yang memiliki kemampuan terbaik dalam melakukan suatu
pekerjaan atau suatu bagian dari pekerjaan tersebut. Hubungan wajar
timbale-balik yang menjadi karakter hubunngan perusahaan dengan pemasok,
perantara dengan pelanggan mereka digantikan dengan hubungan kerja sama global
dengan pemasok, pemasok dari pemasok, perantara, pelanggan, dan pelanggan dari
pelanggan. Sekarang ini terdapat sejumlah faktor tambahan yang turut menambah
pentingnya mempelajari akuntansi internasional. faktor-faktor ini tumbuh dari
pengurangan yang signifikan dan terus-menerus hambatan perdagangan dan
pengendalian modal secara nasional yang terjadi bersamaan dengan kemajuan dalam
teknologi informasi. Pengendalian nasional terhadap arus modal, valuta asing,
investasi asing langsung, dan transaksi terkait telah diliberalisasikan secara
dramatis dalam beberapa tahun terakhir, sehingga mengurangi hambatan-hambatan
terhadap bisnis internasional. Kemajuan dalam teknologi informasi juga
menyebabkan perubahan radikal dalam ekonomi produksi dan distribusi.
2. Pertumbuhan dan Penyebaran Operasi
Multinasional
Perkembangan dunia yang semakin komplek saat ini, kerjasama
yang baik dibidang ekonomi, politik, sosial-budaya, maupun pendidikan yang
terjadi antarnegara masih sangat diperlukan. Hal ini didorong terutama karena
satu negara dengan negara lain saling membutuhkan satu sama lain terutama
kerjasama dibidang ekonomi dan politik. Sulit untuk membayangkan dunia tanpa
politik dan ekonomi karena kedua aspek tersebut saling bersinggungan satu sama
lain dan sering menjadi pokok bahasan penting dalam studi hubungan
internasional. Salah satu perkembangan dunia ekonomi politik internasional paska
Perang Dunia II adalah kemunculan perusahaan multinasional (MNC). Perusahaan
multinasional (MNC) adalah sebuah perusahaan internasional atau transnasional
yang berkantor pusat di satu negara tetapi memiliki kantor cabang di baik di
negara maju maupun negara berkembang. MNC merupakan aktor baru (non-state)
dalam konstelasi internasional yang perkembangannya menarik para scholars dalam
hubungan internasional untuk menelitinya (Lairson & Skidmore, 2003: 81)
Upaya untuk mengatasi kemunculan Masyarakat Ekonomi Eropa
(MEE) dan kesulitan pembayaran juga ikut mempengaruhi perkembangan penting
ekonomi Amerika Serikat dan dunia ekonomi lainnya yang mana memunculkan
aktor-aktor transnasional baru yaitu MNC dan munculnya pasar kapital ekonomi
internasional yang baru. Fitur utama dari MNC adalah investasi langsung ke luar
negeri yang dirancang untuk menentukan dan mengatur produksi dan / atau unit
distribusi. Pergerakan kekuatan ekonomi Amerika Serikat paska Perang Dunia II
semakin pesat dimana pada 52% investasi luar negeri berada ditangan perusahan
MNC Amerika Serikat (Magdoff, 1978: 170). Kelahiran MNC sendiri merupakan salah
satu alat hegemoni AS disektor perekonomian saat itu dan memiliki pengaruh yang
besar bagi perkembangan ekonomi dunia (Lairson & Skidmore, 2003: 83). Terdapat
beberapa faktor utama lainnya yang menyebabkan kemunculan perusahaan MNC
Amerika Serikat dan bentuk baru dari operasi kapitalis internasional menurut
Harry Magdoff, diantaranya adalah :
1.
Sistem pembayaran internasional, dimana dulunya sistem
pembayaran internasional berfokus pada pasar uang London ketika Inggris masih
menjadi hegemon di abas ke-19 namun setelah Perang Dunia II terutama ketika
munculnya sistem pembayaran internasional baru yang terangkum dalam Bretton Woods
System memberikan kesempatan lebih bagi Amerika Serikat dalam mengembangkan
investasi luar negeri mereka dalam pasar internasional (Magdoff, 1978: 171).
2.
Adanya kesejahteraan dan pembangunan
ekonomi yang didorong oleh Marshall Plan, yang telah dilakukan sebagian besar
untuk membangun kembali dan memperkuat kapitalisme Eropa sebagai sekutu politik
dan militer Amerika Serikat berhasil dalam meningkatkan jumlah
perusahaan-perusahaan multinasional baik dari Amerika Serikat maupun di Eropa
itu sendiri.
3.
Pemberian bantuan program militer
dan ekonomi juga ikut memberikan pengaruh besar bagi Amerika Serikat untuk
menanamkan modal investasi di negara yang dituju tersebut.
4.
Perang Dunia II dan paska Perang
Dunia II membangkitkan sebuah perubahan baru dalam dunia bisnis dan teknologi
yang juga memberikan dampak yang signifikan bagi pertumbuhan MNC itu sendiri
(Magdoff, 1978: 172-173).
Dalam edisi kedua buku Pretice Hall, 1992: F.D.S. Choi dan
G.G. Mueller mendefinisikan akuntansi internasional memperluas akuntansi
berorientasi tujuan umum secara nasional dalam arti yang paling luas menjadi:
1. Analisis
perbandingan internasional
2.
Isu pengukuran dan pelaporan akuntansi yang bersifat khusus bagi transaksi
bisnis multinasional dan bentuk bisnis perusahaan multinasional
3. Kebutuhan
akuntansi dari pasar keuangan internasional
4. Harmonisasi
perbedaan akuntansi diseluruh dunia dan pelaporan keuangan melalui politik,
organisasi, profesional dan penetapan standar
Bisnis internasional secara tradisional terkait dengan
perdagangan luar negeri. Kegiatan ini yang berakar dari masa lampau, akan terus
berlanjut.
Isu akuntansi utama yang berhubungan dengan kegiatan ekspor
dan impor adalah akuntansi untuk transaksi mata uang asing. Sebagai contoh,
misalkan Solvay melakukan ekspor sejumlah obal-obatan kepada sebuah importir
Brasil dan mengirimkan tagihan dalam mala uang seal Brasil. Seandainya nital
real mengalami penurunan relatif terhadap euro sebelum dilakukannya pembayaran,
Solvay akan mengalami kerugian dalam mata uang asing karena real akan
menghasilkan euro yang tehib keelt poch soit konyersi setelah devaluasi
dibandingkan sebelum devaluasi. kerugian transaksi tidak langsung seperti itu.
Bisnis internasional saat ini semakin berhubungan dengan
investasi asing langsung, yang meliputi pendirian sistem manufaktur atau
distribusi dari luar negeri dengan membentuk afiliasi yang dimiliki seutuhnya,
usaha patungan atau aliansi strategis.
Operasi yang dilaksanakan diluar negeri membuat manager
keuangan dan akuntan menghadapai resiko berupa semua jenis masalah yang tidak
mereka hadapi ketika operasi perusahaan dilaksanakan didalam wilayah satu
negara.
Prinsip pelaporan keuangan nasional dapat berbeda secara
signifikan dari suatu negara ke negara lain karena prinsip-prinsip akuntansi
tersebut dibentuk oleh lingkungan sosial ekonomi yang berbeda. Selain itu
terdapat pilihan kurs nilai tukar yang digunakan untuk mengkonversi akun-akun
luar negeri ke dalam satu mata uang
pelaporan.
Manajer keuangan dan akuntan juga
harus memahami pengaruh kompleksitas lingkungan pengukuran akuntansi suatu
perusahaan multinasional, memahami pengaruh perubahan nilai tukar dan tingkat inflasi merupakan hal
penting, memiliki pengetahuan mengenai hukum pajak dan nilai mata uang untuk
usaha yang beroperasi dilebih satu negara.
3. Inovasi Keuangan
Manajemen
resiko telah menjadi istilah yang populer dalam lingkungan perusahaan dan
manajemen. Perputaran naik turunnya harga ini tidak serta merta langsung
berdampak proses pelaporan internal, tetapi juga menghadapkan perusahaan pada
risiko menderitan kerugian ekonomis. Hal ini memacu tujuan aktivitas perusahan
dalam mengindetifikasikan risiko yang mereka hadapi berasal dari kerentanan
tersebut, memutuskan risiko mana yang perlu dilindungi dan mengevaluasi hasil
strategi manajemen risiko yang dijalankan. Meskipun
kemajuan teknologi memungkinakan pergeseran resiko keuangan ke pihak lain,
tetapi beban untuk mengukur resiko antar pihak dapat dialihkan dan sekarang
berada di pihak sekelompok besar pelaku pasar yang ada di Negara lain.
4. Kompetisi Global
Salah
satu pentingnya akuntansi internasional adalah fenomena kompetisi global.
Penentuan acuan (benchmarking), suatu tindakan untuk membandingkan kinerja satu
pihak dengan suatu standar yang memadai, bukanlah hal yang baru. Hal yang baru
adalah standar perbandingan yang kini melampaui batas-batas nasional. Dalam
penentuan acuan terhadap pesaing internasional, seseorang harus berhati-hati
untuk memastikan bahwa perbandingan yang dilakukan memang benar-benar dapat
dibandingkan. Sebagai contoh, alat ukur kinerja yang sering digunakan adalah
pengembalian atas ekuitas (Return on Equity).
5. Merger dan
Akuisisi Lintas Batas Negara
Apabila merger umumnya diringkas
dengan istilah sinergi operasi atau skala ekonomi, akuntansi memainkan peranan
yang penting dalam mega konsolidasi ini karena angka-angka yang dihasilkan
akuntansi bersifat mendasar dalam proses penilaian perusahaan. Perbedaan aturan
pengukuran nasional dapat memperumit proses penilaian perusahaan. perbedaan
aturan pengukuran akuntansi dapat menimbulkan arena bermain yang tidak
sebanding dalam pasar untuk memperoleh kendali perusahaan. dengan demikian jika
perusahaan A di negara A diperbolehkan untuk menempatkan muhibah yang dibeli
langsung sebagai cadangan, sedangkan perusahaan B di negara B harus
mengamortisasikan goodwill yang dibeli ke dalam laba, maka perusahaan A mungkin
akan memperoleh keunggulan penawaran bila dibandingkan perusahaan B ketika
sedang mencoba mengakuisisi suatu target perusahaan.
6. Internasionalisasi Pasar Modal
Faktor yang mungkin banyak
menyumbangkan perhatian lebih terhadap akuntansi internasional di kalangan
eksekutif perusahaan, invetor, regulator pasar, pembuat standar akuntansi, dan
para pendidik ilmu bisnis adalah internasionalisasi pasar modal seluruh dunia.
Beberapa dari peningkatan yang paling mengesankan terjadi justru di pasar-pasar
keuangan yang sedang berkembang. Rata-rata ukuran dan volume perdagangan per
tahun atas perusahaan yang mencatatkan sahamnya telah tumbuh secara besar, yang
sebagian diakibatkan oleh merger dan akuisisi, yang juga berakibat pada penghapusan
pencatatan saham (delisting) yang dilakukan beberapa perusahaan terkait. Tiga
wilayah pasar ekuitas terbesar adalah Amerika Utara, Asia Pasifik,Eropa
7. Ekonomi
Amerika dan Eropa Barat
· AMERIKA
Ekonomi
AS dan pasar sahamnya mengalami pertumbuhan tanpa henti selama tahun 1990-an. Relative pentingnya Amerika Utara dalam pasar ekuitas global
juga meningkat kapitalisasi pasar di Amerika Utara dalam prosentase terhadap
total global berada pada posisi 57,2 persen pada awal tahun 2000. Saat ini baik NYSE maupun NASDAQ mendominasi bursa efek lain di
seluruh dunia dalam hal kapitalisasisaham domestik, nilai perdagangan saham
asing (dikuar Bursa Efek London-LSI), jumlah
perusahaan domestik yang mencatatkan saham dan jumlah perusahaan
asing yang mencatatkan sahamnya
·
EROPA BARAT
Eropa
adalah wilayah pasar ekuitas terbesar di dunia dalam hal kapitalisasi pasar dan
volume perdagangan. Perluasaan ekonomi secara segnifikan turut menyubangkan
pertumbuhan pasar ekuitas Eropa yang cepat selama paruh kedua tahun 1990-an.
Faktor terkait din eropa kontinental adalah perubahan perlahan menuju orientasi
ekuitas yang sudah lama menjadi ciri-ciri pasar ekuitas london dan Amerika
Utara.
·
ASIA
Banyak
ahli yang memperkirakan Asia akan menjadi wilayah pasar ekuitas kedua
terpenting. nmaun demikian prospek pertumbuhan masa depan dalam pasar ekuitas
Asia tampak kuat. Kapitalisasi pasar sebagai presentase produk domestik bruto
di Asia terbilang rendah dibandingkan dengan di Amerika Serikat dan beberapa
pasar utama Eropa.
8. Pencatatan dan
Penerbitan Saham Lintas Batas Negara
Bukti menunjukkan bahwa perusahaan penerbit saham bermaksud
melakukan pencatatan lintas-bantas di eropa untuk memperluas kelompok oemegang
saham, meningkatkan kesadaran terhadap produk mereka dan/atau membangun
kesadaran masyarakat terhadap perusahaan, khususnya negara-negara dimana
perusahaan memiliki operasi yang segnifikan dan/atau pelanggan utama.Regulator
nasional dan bursa efek sangat berkompetisi dalam pencatatan saham asing dan
volume perdagangan, yang merupakan hal penting bagi bursa efek yang
berkeinginan untuk menjadi atau mempertahankan posisi sebagai pemimpin global.
Opini:
Menurut saya, akuntansi adalah sumber dari semua
informasi yang ada di dalam suatu perusahaan. Dan salah satunya adalah
akuntansi internasional, akuntansi internasional ini harus kita pelajari karena
eranya yang semakin global. Dengan adanya mata kuliah ini diharapkan kita bisa
memahami dan mengerti apa itu akuntansi internasional. Dalam akuntansi
internasional kita diajarkan untuk melaporkan sebuah operasi dan transaksi
perusahaan multinasional (MNC) yang melintasi batas batas negara. Pengendalian nasional
terhadap arus modal, valas, dan investasi asing dapat mengurangi hambatan
hambatan terhadap bisnis internasional. Lalu kemajuan teknologi informasi juga
dapat mendorong ekonomi produksi dan distribusi dalam zaman yang global ini.
Akuntansi internasional ini juga memiliki tujuan umum yaitu menganalisis
perbandingan internasional dan melakukan pengukuran dan pelaporan akuntansi
bagi transaksi bisnis multinasional perusahaan multinasional. Maka dari itu
akuntansi internasional sangat berguna bagi semua karena tuntutan perkembangan
zaman yang sudah modern ini. Hanya itu saja yang dapat saya pahami dan saya
berikan opini mengenai akuntansi internasional.
DAFTAR PUSTAKA
:
http://tiraanggraini07.blogspot.com/2015/03/akuntansi-internasional-bab-i.html
http://kismiaprilia.blogspot.com/2013/05/pertumbuhan-dan-penyebaran-operasi.html
Lairson,
Thomas D and D Skidmore., 2003. “The Political Economy of American Hegemony:
1938-1973”, ins: International Political Economy: the Struggle for Power and
Wealth. Orlando: Harcourt Brace College Publishers. Ch. 4.
Magdoff,
Harry. 1978. “The Multinational Corporation and Development – A Contradiction?”
dalam Imperialism: from the Colonial Age to the Present. New York:
Monthly Preview Press, pp:165-197
0 komentar:
Posting Komentar